Revolusi industri 4.0 merupakan upaya untuk transformasi menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online. Sistem cerdas yang digerakkan melalui teknologi memaksa para pelaku usaha untuk memasuki dunia online. Para pelaku usaha harus memiliki strategi baru untuk mengikuti perkembangan teknologi yang semakin canggih. Penjualan secara konvensional sudah tidak dapat menopang kehidupan usaha jika pelaku usaha menginginkan perkembangan usahanya. Penjualan secara online alternatif bagi pelaku usaha untuk dapat tetap mempertahankan usahanya.
Pemasaran secara online memiliki potensi besar untuk dapat mengembangkan usahanya, pelaku usaha dapat menjangkau pasar yang lebih luas jika dibandingkan dengan melakukan penjualan secara konvensional. Konsumen yang tidak dapat terjangkau karena kendala jarak dan wilayah, kini dapat dengan mudah dengan adanya penjualan secara online. Penjualan secara online menuntut para pelaku usaha untuk dapat bersaing dengan pelaku usaha lain di seluruh dunia. Bagaimana tidak, penjualan yang sebelumnya hanya dapat menjangkau satu wilayah, kini pelaku usaha dapat memasarkan produknya hingga ke seluruh negara. Perluasan penjualan ini juga menuntut para pelaku usaha untuk dapat memasarkan produk dan jasanya secara online. Digital marketing merupakan upaya promosi suatu produk atau jasa secara online. Pemasaran digital merupakan kegiatan pemasaran yang melibatkan branding dengan menggunakan situs web, blog, media sosial, dan pasar.
Urban (2004) berpendapat bahwa pemasaran digital memperluas dan meningkatkan fungsi pemasaran tradisional menggunakan fasilitas internet dan informasi teknologi. Pemasaran digital adalah proses perencanaan dan penerapan ide atau konsep pemikiran, penetapan harga, periklanan, dan distribusi. Pemasaran dapat dijelaskan secara lebih sederhana, seperti mengembangkan dan memelihara hubungan yang saling memuaskan antara perusahaan dan konsumen.
Pemasaran digital merupakan wajah bagi perusahaan, konsumen dapat tertarik untuk mengetahui produk yang dijual dengan melihat kemenarikan pesan yang disampaikan. Peluang usaha yang ditawarkan dengan adanya pemasaran digital juga
berbanding lurus dengan persaingannya. Pelaku usaha kini bersaing dengan pelaku usaha lain di seluruh negara. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat, pelaku usaha dipacu untuk dapat memasarkan produknya dengan lebih baik. Hadirnya media sosial, website, blog, dan marketplace memudahkan pelaku usaha untuk menjangkau konsumennya. Media sosial merupakan sarana pemasaran digital yang paling mudah dimanfaatkan dan dipelajari para pelaku usaha. Berikut merupakan platform media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia pada tahun 2022. Pengguna media sosial whatsapp sebanyak 80% dari seluruh pengguna media sosial di seluruh Indonesia.
Sumber: Goodstats.id, 2022
Digital marketing mempunyai banyak keuntungan dan manfaat bagi konsumen dan pelaku usaha, seperti kemudahan dan kenyamanan, konsumen dapat dengan mudah memilah produk yang akan dibelinya tanpa perlu keluar rumah dan meninggalkan aktivitas di rumah, konsumen pun dapat memilah produk yang akan dibeli secara bebas, bebas disini artinya konsumen dapat melakukan pembelian selama 24 jam dalam sehari. Konsumen pun dapat memperoleh informasi lebih lanjut dengan membaca detail yang disajikan pelaku usaha dan melihat iklan atau ulasan yang diberikan konsumen sebelumnya.
Keunggulan digital marketing bagi pelaku usaha menurut Pangestika (2018), yaitu:
1. Kecepatan Lokasi, pelaku usaha dapat dengan mudah memasarkan produknya melalui media sosial. Lokasi yang strategis tidak mempengaruhi penjualan yang dilakukan secara digital marketing.
2. Kemudahan Evaluasi, pelaku usaha dapat dengan mudah mendapatkan informasi berapa banyak konsumen yang telah melihat produknya, melihat review dan penilaian yang diberikan konsumen kepada produk dan pelayanannya. Sehingga, pelaku usaha dapat dengan cepat menyampaikan keselarasan produk dengan deskripsi serta dapat memonitor pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
3. Jaringan geografis, pemasaran digital merupakan jaringan yang tidak terbatas, baik masyarakat di negaranya maupun di seluruh masyarakat dunia dapat mengakses produknya melalui media sosial.
Eun Young Kim (2002) menguraikan digital marketing dengan empat asepek, yaitu:
1. Biaya dan atau transaksi, pemasaran digital menggunakan periklanan secara online yang dapat mengurangi biaya dan waktu transaksi.
2. Interaktif, melalui media sosial pelaku usaha dapat memberikan informasi secara informatif, detail, dan mudah dipahami konsumen dan calon konsumennya.
3. Program insentif, yaitu program-program yang memanfaatkan setiap iklan yang dijalankan pelaku usaha.
4. Desain, merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam menjalankan digital marketing.
Laancbake, laanccake, mirror.tic, dan paperlabzid merupakan pelaku usaha yang juga memanfaatkan media sosial sebagai media promosinya. Mereka merupakan pelaku usaha yang hanya mempunyai tempat produksi namun belum memiliki tempat penjualan, yang artinya mereka harus gencar melakukan pemasaran secara digital agar tetap dapat terhubung dengan konsumennya. Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas bagaimana strategi promosi yang
dilakukan laancbake, laanccake, mirror.tic, dan paperlabzid secara digital. Adapun kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
Kerangka Pikir
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pendekatan deskriptif kualitatif adalah metode pengolahan informasi dengan cara menganalisa faktor-faktor yang berkaitan dengan objek penelitian dengan penyajian informasi secara lebih mendalam terhadap objek penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu melalui wawancara dengan beberapa pelaku usaha yang telah menggunakan digital marketing, sedangkan sumber data sekunder didapatkan melalui jurnal, buku, dan kajian pustaka yang berhubungan dengan digital marketing. Populasi dalam penelitian ini adalah usaha mahasiswa ilmu administrasi bisnis universitas bandar lampung yang hanya memiliki tempat produksi namun belum memiliki tempat untuk menjual produk dan jasanya. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan kriteria, yaitu usaha menggunakan social media sebagai alat untuk memasarkan produk dan jasanya, social media Instagram tidak dikunci, memiliki testimony dan price list, dari kriteria berikut terdapat empat usaha yang memenuhi kriteria, yaitu Laanccake, Laancbake, Mirror.tic, dan Paperlabzid.
Laanccake
Akun instagram laanccake
Laanccake merupakan usaha yang menjual berbagai macam kue, terdapat kue tart berbagai jenis dan berbagai ukuran, juga menjual kue dengan desain sesuai keinginan konsumen.
Laancbake
Akun instagram laancbake
Laancbake merupakan usaha bakery kekinian yang menjual berbagai jenis kue, cookies, dan mentai. Laancbake dijual dengan berbagai jenis ukuran dan konsumen dapat merequest tulisan yang ada pada kue tersebut.
Mirror.tic
Akun instagram Mirror.tic
Mirror.tic merupakan usaha yang menjual inovasi kaca cermin, dengan mengikuti keinginan dari konsumen, cermin yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mengetahui bagaimana penampilan kita, kini cermin juga bisa menjadi aksesoris untuk mempercantik ruangan.
Paperlabzid
Akun instagram Mirror.tic
Paperlabzid merupakan usaha yang menjual jasa pembuatan avatar dari foto sesuai dengan keinginan konsumen dan juga melayani cetak foto yang juga digunakan sebagai aksesoris ruangan.
Analisis Biaya Transaksi
Biaya transaksi berkaitan dengan suatu kontrak, yang meliputi unsur pengambilan keputusan, pelaksanaan, dan pengawasan. Berdasarkan hasil wawancara dengan keempat pelaku usaha, yaitu laanccake, laancbake, mirror.tic, dan paperlabzid, keempat pelaku usaha setuju bahwa penggunaan digital marketing terbukti efektif untuk dapat menghemat waktu dan biaya, hemat waktu artinya pelaku usaha dapat dengan mudah menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga dapat mengurangi biaya untuk melakukan promosi. Konsumen dapat mengakses akun social media pelaku usaha dimanapun dan kapanpun, sehingga pelaku usaha hanya perlu melakukan update social media mereka saja. Konsumen yang tertarik untuk membeli produk dan jasa, hanya perlu menggunakan aplikasi di social media, bertransaksi dan beselancar dimedia social. Tentu saja hal ini menghemat waktu dan biaya baik penjual maupun konsumen.
Analisis Interactive
Interactive merupakan hubungan antara penjual dengan konsumennya, secara informative, detail, dan terperinci. Hubungan disini artinya terjadinya komunikasi dua arah yang artinya setelah konsumen melakukan pembelian, konsumen memberikan saran dan kritiknya kepada penjual pada social media mereka. Berdasarkan hasil dari wawancara keempat pelaku usaha, yaitu laanccake, laancbake, mirror.tic, dan paperlabzid, didapatkan hasil bahwa laanccake dan laancbake dapat dengan mudah mendapatkan komentar dan berinteraksi langsung dengan konsumennya, konsumen yang melakukan pembelian pada laanccake dan laancbake memberikan testimony dan menggambarkan bagaimana rasa dari produk kue dan cookies yang mereka terima, namun pada mirror.tic dan paperlabzid, testimony yang diberikan konsumen hanya sebatas barang atau produk sudah diterima konsumen, belum ada evaluasi produk dari konsumen tentang bagaimana kualitas produk yang telah diterimanya.
Analisa Program Insentif
Program insentif merupakan program-program yang menarik berdasarkan iklan yang dijalankan. Program-program ini dapat disesuaikan dengan bagaimana situasi yang terjadi pada saat itu, seperti laanccake dan laancbake yang memanfaatkan hari-hari besar untuk memberikan program yang menarik untuk konsumennya. Program-program yang ditawarkan memberikan keuntungan bagi konsumen dan juga sebagai daya tarik untuk konsumen dan calon konsumen.
Analisa Design
Dalam melakukan penjualan secara digital marketing, design merupakan wajah dari usaha tersebut. Bagaimana tidak, desain dapat menentukan apakah konsumen tertarik untuk melihat penjual media sosial lebih lanjut atau tidak. Berdasarkan hasil wawancara pelaku usaha keempat, yaitu laanccake, laancbake, mirror.tic, dan paperlabzid, pelaku usaha keempat setuju bahwa desain sangat penting sebagai daya tarik konsumen, pelaku usaha keempat berusaha menampilkan desain atau tampilan gambar produk yang menarik untuk dapat memikat para calon konsumennya . Desain produk pada digital marketing merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh penjual, dengan desain yang menarik, maka calon konsumen tertarik untuk melihat lebih lanjut produk dan jasa yang dijual.
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa keempat pelaku usaha, yaitu laanccake, laancbake, mirrot.tic, dan paperlabzid sudah melakukan keempat aspek yang diperlukan dalam menjalankan digital marketing dengan baik sesuai era 4.0. Namun Laanccake dan laancbake cenderung lebih aktif untuk mengupdate produk-produknya serta testimoni dari konsumen yang mana hal ini dapat menarik minat untuk calon konsumen yang lain.
Dewi Kartika
Mahasiswa Universitas Siberia Asia